Pertimbangan pertama aku memilih tempat kontrol sekaligus melahirkan adalah fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan asuransiku. Karena asuransi dari kantorku (InHealth) bekerjasama dengan RSHU dan berdasarkan pengalaman para senior, jatuhlah pilihanku di sana. Pelayanan staff RSHU sangat profesional dan tidak membedakan antara pasien dengan asuransi dan tanpa asuransi. Karena berdasarkan pengalaman semasa di Banyuwangi, kalau datang dengan kartu asuransi pasti dijutekin staff bahkan oleh dokternya sendiri. :"""")
Selain profesionalitas staff dan dokternya, RSHU juga menyediakan ruangan khusus yang nyaman, InHealth Lounge, untuk membantu proses pendaftaran. Jadi setelah mendaftar lewat (bisa via Whatsapp atau telepon), kita harus ke Lounge ini dulu untuk semacam proses verifikasi. Barulah kita menuju ke ruang pemeriksaan. Nah, kalau mau "check in" untuk opname kita tinggal ke bagian reservasi/ pendaftaran dan menyerahkan kartu identitas dan kartu asuransi.
Kalau dokternya sendiri, karena aku pendatang baru di kota ini, aku bermodal rekomendasi dari para senior. Akhirnya jatuhlah pilihanku pada dr. Didi. Ternyata pilihanku tidak salah. Beliau sangat santai tapi dapat menjelaskan dengan detail dan tidak membuat pasien parno. Pertanyaan pertamaku dulu adalah pantangan makanan dan minuman selama hamil. Beliau bilang, hamil bukanlah sakit yang ada pangantangannya. Asalkan tidak berlebihan, semua boleh dikonsumsi. Siaaap..
RSHU adalah rumah sakit yang pro ASI. Di awal begitu sampai di kamar, sesuai prosedur ada perawat yang menjelaskan berbagai macam hal mulai dari mesterilkan diri sebelum memegang bayi baru lahir, proses IMD dan pemberian ASI. RSHU akan sangat mendukung pemberian ASI secara langsung dari sang Ibu, dan mereka bersedia menunggu sampai 7 hari pascamelahirkan sampai ASI ibu keluar tanpa diberi susu formula. Di lantai 3A (tempat aku kontrol) pun ada semacam ruangan klinik laktasinya. Dari situ terlihatlah komitmen RSHU tentang ke-pro-ASI-annya. Oh iya, di lantai 3A juga aku sempat lihat ada NICU-PICU nya, yang ternyata kata mamaku nggak di semua rumah sakit ada. Berdasarkan pengalaman kakak sepupuku yang di Jakarta sih begitu, jadi anaknya harus masuk NICU tapi di RS tempat dia melahirkan dan terhitung besar di Jakarta itu tidak ada fasilitas NICU-nya dan terpaksa harus dirujuk ke RS lain.
RSHU adalah rumah sakit yang pro ASI. Di awal begitu sampai di kamar, sesuai prosedur ada perawat yang menjelaskan berbagai macam hal mulai dari mesterilkan diri sebelum memegang bayi baru lahir, proses IMD dan pemberian ASI. RSHU akan sangat mendukung pemberian ASI secara langsung dari sang Ibu, dan mereka bersedia menunggu sampai 7 hari pascamelahirkan sampai ASI ibu keluar tanpa diberi susu formula. Di lantai 3A (tempat aku kontrol) pun ada semacam ruangan klinik laktasinya. Dari situ terlihatlah komitmen RSHU tentang ke-pro-ASI-annya. Oh iya, di lantai 3A juga aku sempat lihat ada NICU-PICU nya, yang ternyata kata mamaku nggak di semua rumah sakit ada. Berdasarkan pengalaman kakak sepupuku yang di Jakarta sih begitu, jadi anaknya harus masuk NICU tapi di RS tempat dia melahirkan dan terhitung besar di Jakarta itu tidak ada fasilitas NICU-nya dan terpaksa harus dirujuk ke RS lain.
Untuk biayanya sendiri, sejujurnya aku nggak ada bayangan sama sekali waktu masuk RSHU karena merasa aman ada kartu sakti alias kartu InHealth. Nah sewaktu "check out", barulah rincian tagihannya diperlihatkan ke kita. Untuk menginap 3 hari 2 malam, biayanya sekitar Rp 15juta dengan kamar kelas 1 yang di-upgrade secara cuma-cuma menjadi kelas VIP (katanya sih lagi promo). Kalau nggak salah harga segitu sudah berupa paket melahirkan, dengan bonus kenang-kenangan berupa pigura berisi foto setengah badan si Dedek beserta keterangan kelahirannya. Nah, berhubung aku tidak tahu menahu tentang ini, jadi aku nggak menyiapkan baju dan aksesoris khusus. Padahal waktu aku lihat sekilas foto-foto punya bayi lain, ternyata mereka didandani oleh orang tuanya. Hiks, maafkan aku ya Nak..
Ini dia barang-barang dari RSHU yang kubawa pulang, yang berupa barang sponsor..
- Popok Sweety Gold untuk Newborn (isi 12 kalau nggak salah ingat)
- Paket Johnson & Johnson (sabun mandi, baby oil, bedak)
- Paket Dettol (hand sanitizer dan sabun batang)
- Paket Sebamed (sabun wajah dan moisturizer)
- Pigeon botol susu wideneck (lumayan buat nyimpan ASIP uhuy!)
- Susu Formula (yaa namanya juga sponsor ya, meskipun RSHU pro ASI ya tetep aja dikasih botol susu dan susu formula hehehe)
- Nah yang di pigura belakang itu foto Baby R yang aku ceritakan tadi
Beberapa barang yang nggak terfoto tapi kubawa pulang adalah termometer (masih yang analog alias jadul, belum digital), kapas bulat dan pembalut nifas.
Ok, sekian dulu sharing kali ini. Back to duty; ngajakin main Baby R yang baru kebangun jam 9 malam tadi. Ciao!
Ini dia barang-barang dari RSHU yang kubawa pulang, yang berupa barang sponsor..
- Popok Sweety Gold untuk Newborn (isi 12 kalau nggak salah ingat)
- Paket Johnson & Johnson (sabun mandi, baby oil, bedak)
- Paket Dettol (hand sanitizer dan sabun batang)
- Paket Sebamed (sabun wajah dan moisturizer)
- Pigeon botol susu wideneck (lumayan buat nyimpan ASIP uhuy!)
- Susu Formula (yaa namanya juga sponsor ya, meskipun RSHU pro ASI ya tetep aja dikasih botol susu dan susu formula hehehe)
- Nah yang di pigura belakang itu foto Baby R yang aku ceritakan tadi
Beberapa barang yang nggak terfoto tapi kubawa pulang adalah termometer (masih yang analog alias jadul, belum digital), kapas bulat dan pembalut nifas.
Ok, sekian dulu sharing kali ini. Back to duty; ngajakin main Baby R yang baru kebangun jam 9 malam tadi. Ciao!
hai mba...mau tny soal perawat2 nya donk. baik2 kah? responsif ato ga..thxu
ReplyDeleteHai hai.. Maaf ya baru balas. Perawatnya baik2, ramah2 dan responsif. Mereka dari awal sdh langsung kasih penjelasan & gambaran ttg persalinan di RSHU, breastfeed supportive, dll. Pokonya gercep lah.. :D
DeleteJadi itu tertanggung semua oleh inhealt kah? Atau bila ada biaya tambahan, kisaran brp?
ReplyDelete