29 April 2018

Pengalaman Pertama Nonton Pacuan Kuda (updated)

Hari ini super random tapi super exciting. Kenapa? Karena hari ini pertama kalinya aku nonton lomba pacuan kuda.

Acara nonton pacuan kuda ini betul-betul di luar rencana dan super dadakan. Aku yang sedang ambil cuti “harpitnas”, niatnya ya cuma mau leha-leha dan kangen-kangenan sama rumah. Nggak disangka, waktu  acara makan-makan semalam, salah satu teman Rizal yang kebetulan punya kuda mengajak kami untuk ikut nonton pacuan kuda di... Pasuruan! Baru aja subuh sampai Banyuwangi, malamnya balik lagi ke arah Pasuruan. Sempat ragu sih awalnya, tapi ternyata Rizal cukup bersemangat dan penasaran. Akhirnya berangkatlah kami serombongan ke Pasuruan sekitar tengah malam.

Aku sama sekali nggak ingat jalannya lewat mana karena, yeah, aku bobok cantik di kursi belakang. Yang jelas waktu bangun kami sudah hampir sampai di Lapangan Ki Ageng Astro Joyo, tempat pacuan diadakan. Pemandangannya keren sekali; perpaduan antara sawah berkabut dan matahari pagi yang baru muncul, berlatarkan lukisan gradasi oranye, biru, dan sedikit merah muda di langit. Sayang karena waktu itu handphone di-charge di depan, aku nggak sempat mengabadikannya. Jadi, silakan dibayangkan sendiri yaa..


Sampai di dekat venue, sarapan rawon (dagingnya 1) + telur + tempe + nasi super banyak seharga Rp 5.000!!
Booklet lomba hari ini
Gerbang lapangan pacuan kuda

Jangan dibayangkan bahwa nonton pacuan kuda dandanannya kudu keren macam di film-film luar negeri; yang laki-laki berjas, yang perempuan pakai gaun bahkan head piece. Disini mah, bebas! Pakai kaos oblong, celana pendek, sendal jepit, bahkan sarungan pun boleh menonton. Bahkan aku yang awalnya bersepatu lama-lama gerah juga dan rasanya berdebu sekali sampai akhirnya ganti sandal jepit.


Salah satu prosesi penyerahan piala. Lihat kan, penontonnya santai banget nggak kayak di film-film.. hihi



Oiya, ada beberapa pengetahuan tentang pacuan kuda yang baru aku ketahui di sini:
  1. Ternyata kuda-kuda itu dilombakan berdasarkan klasifikasi “kelas”, jenis dan ukuran tingginya.
  2. Jockey (pengendara kuda) ternyata harus ditimbang sebelum memasuki arena. Berat badan mereka tidak boleh lebih dari 45 kg. Nggak heran kenapa badan mereka rata-rata kecil.
  3. Sama seperti lomba lari, jarak yang dilombakan di pacuan kuda pun berbeda-beda. Di pacuan hari ini, ada tiga jarak yang dilombakan yaitu 800 m, 1.000 m, dan 1.200 m. Cara start-nya bagaimana? Di lintasan berbentuk oval ini, start gate-nya bisa ditarik dan ditempatkan sesuai patok yang sudah diukur dari garis finish. Dan di sini, start gate-nya ditarik pakai... Rubicon.
  4. Sebelum berpacu di arena, kuda-kuda melakukan pemanasan di depan tribun (di sini disebut "taman") dengan lintasan berbentuk angka 8 dengan digiring oleh dua orang. Selanjutnya, Jockey dipersilakan naik ke punggung kuda dan memasuki arena pacuan.
  5. Kuda-kuda yang dilombakan mayoritas berasal dari luar kota, bahkan ada yang berasal dari Kalimantan. Jadi seminggu-dua minggu sebelumnya kuda-kuda ini sudah dikirim ke lapangan ini untuk berlatih. Di sini pun tersedia banyak kandang (stable) untuk disewakan.
Kuda-kuda yang bertanding harus masuk ke masing-masing kotak bernomor di "Start Gate" ini

Start gate-nya kuda pacuan ditarik pakai Rubicon. Istimewa..

Persaiapan, kuda digiring dari luar lapangan (bisa jadi digiring dari stable sekitar) ke arena pacuan

Pemanasan dulu di "taman" sebelum lomba

Ini salah satu contoh kuda yang kelas lombanya paling atas

Jockey 1

Jockey 2

Masih dari "taman" pemanasan

Jockey 3

Jockey 4

Para Jockey di tempat berkumpulnya, menunggu giliran sambil memantau pertandingan
Setelah nungguin pacuan dari pagi sampai sore, akhirnya menang juga..


Sedihnya, di tempat ini ada warung dadakan yang di salah satu menunya menawarkan daging kuda. Huhu, habis lihat mereka balapan dengan gagah, terus lihat warung ini tuh rasanya miris.... :(

Ini warungnya.... :'(


Kurang-lebih itulah pengalaman pertamaku nonton pacuan kuda. Kalau ada yang salah dari poin-poin di atas, mohon dikoreksi yaa. Maklum, modal tanya sana-sini doang. Hehehe..


See you!




No comments:

Post a Comment