13 January 2019

Klotok is Love, Klotok is Life

Kalau di Jogja, klotok identik dengan nama tempat ngopi dan makan ala ndeso; Kopi Klotok. Nah, kalau di Surabaya, ternyata klotok ini adalah olahan ikan pindang yang sudah diasinkan. Pertama kali tau tentang masakan klotok ini waktu dibawain sarapan super spesial sama mamanya salah seorang sahabatku di kantor, Didi. Biasanya kalau unit kecil kami sarapan bareng dengan menu oseng klotok ini, sudah dipastikan bakalan nambah nasi berkali-kali dan klotoknya sendiri benar-benar ludessss habiss.

Gara-gara lihat postingan instagram Kakak Yuwan dan Bunda Suci masak Klotok, jadilah di hari Minggu ini, yang mana juga sudah dianangkan sebagai Hari Masak-memasak Nasional (antara aku dan Rizal aa sih sebenrnya wkwk), jadilah kami ke pasar pagi-pagi untuk belanja bumbu dapur, klotok dan juga teri. Jad tema masakan hari ini adalah.. Yup, ikan asin.

Bumbunya, minus daun jeruk purut yang lupa difoto

Dalam lakon "Hari Masak Memasak Nasional"

Pertama-tama, kami mengeksekusi sambal bajak dan goreng teri. Selanjutnya, menu kedua yang dieksekusi adalah oseng teri terong lalap. Naaah terakhir, gongnya adalah menu favorit yang sudah dibayangkan sejak beberapa hari yang lalu, yakni oseng klotok. Berbekal ngintip resep di blog Bunda Suci dan Kakak Yuwan, plus WA-an dengan Bunda Suci, akhirnya jadilah oseng klotok pertamaku. Yeaah!





Oh iya, jadi ingat salah satu resolusi 2019-ku "Belajar Masak Masakan Khas Indonesia", aku sudah berhasil masak kare berkat ilmu dan tuntunan dari suami tercinta yang pada dasarnya memang lebih pintar masak daripada aku. Hihihi. Lumayan lah ya, masakan jadi lebih bervariasi dan nggak cuma osang-oseng osang-oseng aja. :D

No comments:

Post a Comment