Sekitaran satu setengah tahun lalu, aku pernah menangis sesenggukan di ruanganku yang kebetulan (untungnya) hanya ditempati aku sendiri. Penyebabnya, kartu pos dari Sheffield, UK bertandatangan sahabatku, Dhea, akhirnya sampai di kantor. Tiba-tiba aku merasa sangat sedih waktu membacanya meskipun kartu pos itu tidak berisi berita duka dan justru berisi pesan-pesan menjelang pernikahanku. Waktu pertama kali kartu pos itu datang, rasanya aku senang sekali dan sedikit norak, "Wah akhirnya kartu pos dari seberang lautan sampai juga". Namun saat membaca tulisan Dhea, aku nggak sanggup membendung air mataku. Semakin aku membacanya berulang kali, semakin menjadi pula tangisanku. Kemudian aku sadar, bahwa aku terlampau rindu pada sahabat-sahabatku.
Salah satu hal yang mungkin aku sesali adalah kurang loyalnya aku pada acara kumpul atau main dengan mereka selama SMA sampai kuliah. Anak tunggal perempuan cukup banyak aturannya di rumah kala itu. Padahal lepas masa kuliah, kita belum tentu bisa kumpul bareng dengan pilihan waktu yang cukup fleksibel seperti dulu. Sampai sekarang pun sebagian sahabatku masih berkuliah di luar negeri, dan sebagian yang menetap di Indonesia bekerja di Jakarta. Kami "tercerai-berai".
Akhirnya sekitar 2-3 minggu lalu aku berkesempatan untuk kumpul kembali bersama mereka di pernikahan sahabat kami, Pipit, meskipun tidak lengkap. Tidak membuang-buang waktu, aku menghabiskan waktu dari subuh sampai isya dengan sahabat-sahabat perempuanku; mulai dari dandan bareng sampai gosip bareng. Meski sudah bertemu seharian penuh, selalu saja waktu terasa kurang. Yah, begitulah yang namanya sahabat lama. Waktu terasa nggak akan pernah membosankan bersama mereka dan selalu ada saja yang dibahas.
Kita tidak selalu dekat, kita tidak selalu bersapa di dunia maya, tapi sekalinya bertemu pasti guyonan-guyonan hangat itu tidak pernah berubah dari waktu ke waktu.
Mencoba menghadirkan sahabat kami yang masih kecantol di Jerman #namanyajugausaha |
Kangen sekali rasanya setelah lihat foto ini. :'(
No comments:
Post a Comment