Senyumin aja sambil bilang, “Ehehehehe iyaa..” Terus kabur tinggal pergi.
Atau justru dibawa bercanda aja biar nggak tegang.
Itu adalah reaksiku ketika ada orang yang komentar:
- “Berapa bulan? Segitu bulan kok udah gede banget perutnya?”
- “Item banget lehernya?”
- “Mukanya kucel gitu ya..” atau bahkan, “Kamu kok belang?”
Permisi buibu pakbapak, saya juga bahkan ngga tau kenapa bisa beginiii.. :)))
Da aku mah cuma bisa pasrah aja yang namanya leher jadi menghitam, wajah kucel dan bruntusan, perut lebih gede dibanding wanita hamil kebanyakan. Ya mau diapain lagi, tiap wanita hamil pasti bawaannya beda-beda; ada yang makin cantik dengan 'pregnancy glow'-nya, dan ada yang makin kusam kayak aku. Yang terpenting saat ini adalah aku dan anakku sehat.
Ngomong-ngomong tentang komentar orang, aku jadi ingat waktu di awal kehamilanku yang waktu itu baru jalan sekitar 3 bulanan. Ada teman kuliah (yang bahkan waktu itu kami belum resmi berkenalan), tiba-tiba berkomentar, “Kamu hamil Mbak? Anakmu pasti cowok nanti, soalnya kamu jelek.” Hmmm mbak, kita baru ketemu di sini loh.. Emang tau dulunya aku kayak gimana? :)))
Waktu itu sih aku cuma menanggapi dengan frase sakti untuk berbasa basi “hehehehe” ditambah muka bingung. Asli bingung sih mau komentar apa, lha wong kenalan aja belum. Waktu itu perasaanku bercampur antara kesal dan bingung, tapi lebih banyak bingungnya. Kok bisa ya ada orang kayak gitu?? Apalagi orang itu sudah pernah hamil dan melahirkan lho. :)))
Sebetulnya tulisan ini ditulis tanpa tendensi dan emosi. Cuma ingin mengingatkan terutama pada diriku sendiri juga untuk nggak berkomentar negatif pada orang lain, mau itu orang hamil atau bukan, ke siapapun sebisa mungkin harus selalu komentar positif atau paling nggak komentar netral. Lagipula, nggak ada salahnya kok bahkan kalau kita nggak berbasa-basi atau berkomentar apapun ke orang lain. Hehehe
Di sisi lain, sebagai “korban” kita juga nggak perlu ambil pusing dan emosi terlalu berlebihan ketika ada orang yang berkomentar negatif langsung ke kita. Yang pertama, emosi jelas nggak berfaedah. Yang kedua, bisa jadi orang yang ngomentarin kita semenit kemudian udah lupa apa yang dia omongin. Kalau dia aja lupa, ya ngapain kita capek-capek emosi?
Terakhir, aku mau berbagi foto yang diambil sekitaran 3 minggu lalu waktu pernikahan sahabatku, Pipit. Di sini aku akhirnya merasakan yang namanya ‘pregnancy glow’. Ya iyalah, make-up nya pakai MUA gimana ngga 'glowing'??? :)))
No comments:
Post a Comment