Mungkin untuk sebagian orang, ngemsi itu terlihat mudah. Tinggal ngomong, kelar. Tapi buat aku, ngemsi itu suatu hal yang harus dipersiapkan. Mulai dari materi yang mau disampaikan, bajunya, dandanannya, sepatunya, and all the whole package. Selain modal omongan, tentunya penampilan juga sangat diperlukan karena bagaimanapun seorang MC pasti akan menjadi center of attention.
Dengan dikompori teman-teman kantor (serta semangat efisiensi yang membara, tentunya), akhirnya aku mengiyakan tawaran ngemsi di acara GATF Surabaya 2018 selama 3 hari (3 malam). Awalnya aku menolak karena yah, aku tidak siap. Aku sedang di comfort zone untuk memakai sneakers, santai, minim dandan, dan giving more space to my inner-introvert-self to win. Aku, jujur saja, sedang dalam kondisi hiatus dari dunia MC sejak 3-4 tahun lalu ditambah dengan kondisi fisik yang sedang overweight, rasanya nggak siap kalau harus terjun ke dunia itu lagi dalam waktu dekat. Nggak pede banget, bro! Tapi syukurlah, segala ragu semakin terkikis berkat teman-teman yang sangat supportive di sekelilingku, mulai dari rela mendandani selama tiga hari berturut-turut, meminjami outfit, beberapa peralatan make-up, aksesoris, sampai menata rambut. Sungguh, tanpa mereka mungkin aku akan kalah gorgeous dibandingkan dedek-dedek berangkat bimbel.
|
Tampilan resmi untuk hari pertama siang-sore |
Hari pertama berjalan dengan penuh tantangan. Belum juga break siang, tiba-tiba aku mens! Waduh, apa kabar ya ngemsi dengan hak tinggi dan outfit resmi-yang-bikin-susah-gerak di hari pertama period? Aku mencoba cuek dan tidak memikirkannya dengan cara "memindahkan" fokus ke hal lain yang lebih penting seperti rangkaian Opening Ceremony yang akan diadakan sore harinya dan juga acara Talk Show yang aku moderatori di malam hari. Ternyata cara itu manjur lho, kram perut dan kaki yang biasanya cukup terasa kali ini tidak terasa sampai malam penutupan GATF hari pertama.
|
Tampilan untuk hari kedua |
Hari kedua berjalan dengan cukup lancar. Tantangan hari ini adalah adanya beberapa mitra yang mendadak minta Talk Show alih-alih presentasi produk seperti yang sebelumnya disepakati. Hmm, baik.. Saatnya mengeluarkan jurus "ngobrol santai ngalor-ngidul dengan orang baru". Yeah!
|
Make-up soft supaya lebih playful untuk hari ketiga |
Hari terakhir adalah hari yang panjang dengan acara yang padat. Beberapa saat setelah acara dibuka, ada lomba gambar dan mewarnai selama kurang lebih satu setengah jam dengan peserta anak-anak TK. Sebagai 'newbie' di dunia MC, yang tidak punya adik apalagi anak, sejujurnya ini adalah tantangan yang cukup berat terutama saat harus melakukan ice breaking di hadapan anak-anak kecil yang masih malu-malu. Syukurlah Tuhan sayang padaku dengan mengirimkan sekitar dua orang peserta yang datang terlambat, tapi super ramai, jahil, dan juga super aktif. Berkat adanya mereka (yang sebetulnya lumayan sulit juga dikendalikan), suasana jadi cukup mencair. Beberapa kali mereka sempat aku ajak bernyanyi, membaca doa sebelum makan, dan menirukan action figure favorit mereka.
Setelah berinteraksi dengan adik-adik manis, acara selanjutnya adalah lomba Fruit Platting dengan peserta ibu-ibu. Cara komunikasi tentunya harus langsung disesuaikan, pun dengan punchline yang juga harus membuat mereka semakin bersemangat mengikuti lomba. Hari terakhir pun masih ada beberapa talk show dadakan dan juga kuis bersama partner, serta tentunya acara akan berakhir lebih malam karena adanya closing. Saya sempat berpikir bahwa hari terakhir adalah hari penghabisan, baik energi maupun suara. Dan bagi saya, kalau pun suara harus habis yaa sudah sewajarnya karena selain cuap-cuap siang-malam, stamina untuk berdiri dan berjalan selama acara pun juga terkuras. Apalagi ditambah minimnya jam istirahat di malam hari, tentunya kans untuk flu dan batuk juga lebih besar.
|
<3 i="">3> |
Tapi puji syukur, ternyata segala pikiran negatif tidak terjadi. Suara saya tidak habis, pun saya masih masuk kantor di hari Senin keesokan harinya (meskipun terlambat 10 menit karena bangun kesiangan). Entah apa yang membuat saya kuat. Bisa jadi tidak terlambat makan dan memperbanyak minum air putih jadi kuncinya, atau mungkin dibantu juga dengan dopping dari Bear Brand + Stimuno saat sebelum dan bangun tidur. Ditengah segala pikian negatif, saya selalu menyelipkan mantra "aku harus sehat, aku harus kuat, pasti bisa menaklukkan tantangan ini".
|
Genk "Noles" alias persatuan blogger di kantor :3 |
Pada intinya,GATF 2018 memberikan sangat banyak pelajaran dan pengalaman buat aku terutama dari sisi membawakan acara. Kalau boleh dibilang, beragam jenis acara ada di sana sehingga bisa jadi tempat berlatih yang sangat efektif. Mulai dari acara resmi yang dihadiri direksi dan undangan VIP, tallk show (yang kebanyakan dadakan), acara yang menghadirkan anak-anak, ibu-ibu, dan juga kuis yang memerlukan spontanitas tinggi untuk mengundang massa. Dari segi kemampuan dan kekuatan diri, apalagi setelah acara itu terewati, rasanya masih tidak percaya aku berhasil melewati event tiga hari tiga malam itu dengan kondisi sehat. Dengan bantuan pijat sebadan, keesokan harinya badan sudah fit lagi seperti sedia kala. :D
"You will never know your limits unless you push yourself to them" -- unknown
Sampai jumpa lagi!