26 December 2017
25 December 2017
Wrapping up 2017 #1: Wedding
Most of my life events actually happened in the second semester of the year. Kalau mau meng-highlight, sebetulnya cuma ada 3 peristiwa yang menurutku betul-betul perlu ditulis di sini untuk dikenang. Yang pertama, pernikahan.
Sejak pertengahan tahun 2016 lalu sebetulnya saya dan Rizal sudah sepakat untuk menikah. Ya, sepakat. Semua serba dibicarakan, mulai kesiapan mental, psikologis, sampai finansial. Rizal bukan tipe orang yang suka berbasa-basi. Pun bukan tipe romantis yang apa-apa harus diungkapkan pakai bunga. Jadi ya nggak kaget kalau cara dia melamar adalah lewat pembicaraan, tanpa berlutut menyodorkan cincin berkata "Will you marry me?". Akhir tahun lalu, Rizal memberanikan diri datang ke rumah untuk nembung ke orang tuaku dan menyatakan niatnya untuk serius, dilanjutkan sekitar 2-3 bulan setelah itu orang tuanya datang ke rumah untuk melamar.
23 December 2017
Lebih empat puluh hari
Jujur sih, beberapa celetukanku, beberapa gaya bercanda dan gaya nyamberin orang-ku itu terpengaruh dari kamu atau bahkan mengkopi kamu.
Ya, sejujurnya memang sebegitu berpengaruhnya kamu di hidupku.
Kita memang jarang ketemu. Jarang banget. Apalagi setelah lulus kuliah. Bahkan sudah sejak pisah kelas dan kembali ke jurusan masing-masing pun kita jarang ketemu.
Tapi paling enggak, entah seminggu sekali, dua minggu sekali, kapanpun itu, setiap ada artis, orang aneh, temen kuliah *ups*, bahkan apapun yang perlu dikomentarin, pasti kamu orang pertama yang aku bagi. Kenapa ya, kayak.. Tanggapanmu pasti khas banget! Selalu ngakak, komentar nggak-penting-tapi-penting, bahkan sampe nyinyir berjamaah.
Ya, sejujurnya memang sebegitu berpengaruhnya kamu di hidupku.
Kita memang jarang ketemu. Jarang banget. Apalagi setelah lulus kuliah. Bahkan sudah sejak pisah kelas dan kembali ke jurusan masing-masing pun kita jarang ketemu.
Tapi paling enggak, entah seminggu sekali, dua minggu sekali, kapanpun itu, setiap ada artis, orang aneh, temen kuliah *ups*, bahkan apapun yang perlu dikomentarin, pasti kamu orang pertama yang aku bagi. Kenapa ya, kayak.. Tanggapanmu pasti khas banget! Selalu ngakak, komentar nggak-penting-tapi-penting, bahkan sampe nyinyir berjamaah.
19 December 2017
First blog post
Well, this is my... fourth or fifth (?) blog since 2007. So, basically I've been inconsistently writing since 10 years ago. Yes, inconsistent. Because I had no certain topic to write, or too shy to publish my stories (which for me it's too deep, or you may say that those are too cheesy), then left it unpublished on the draft.
I'll write in English or Bahasa, depends on my mood.. Probably about my life, some pictures, travels.. Anything that can beat my friends' (Mba Yuwan and Ganes) challenge.
So, hello again.
22 April 2017
25
After thousands of drafts,
Many unwritten stories,
Unspoken thoughts,
Regardless that my blog account almost
gone, I am trying to post this one
Now I finally here with some tagline says
“time flies”
Quarter life
The ages when the young me always imagine
how would it feel to be at the current me
The things I’ve planned in my early 20’s
are barely touchable
(Well, not that I was planning something
huge but at least those are dreams and dreams should always be dreams, anyway)
People say, early twenties are important as
you’ll get major changes in life after some decision that brought you to your
first stepping stone
I agree
I stroll around my old posts and read some
of them
There was, I keep reminding myself to get
back when I’m lost
Lost to what I actually aim of
Lost to the things I dreamed of
Or getting away to my passion I called home
of my soul
But that’s about life
: Choice
Whether you have to sacrifice yours or
others’
We can never please everyone, right?
After all,
We’ll work on the plan B
The spontaneous yet continuous one
: Cherish the life
Subscribe to:
Posts (Atom)