Sekali-sekali bikin tulisan yang berfaedah tentang kehamilan lah ya.. hehehe
Minggu ini usia kehamilanku memasuki minggu ke-28 alias bulan ketujuh. Selayaknya mak-mak lain dan juga trend yang bertebaran di sosial media, pasti kepingin dong USG 4D untuk melihat tubuh si dedek dengan lebih jelas pluuus tebak-tebak buah manggis kira-kira wajahnya lebih mirip siapa. Jadilah minggu ini aku browsing dimana tempat USG 4D yang aman (di kantong).
Dari beberapa hasil studi di UGM (Universitas Google Mandiri), ada 2 pilihan tempat yang nggak terlalu jauh dari tempat tinggalku saat ini (daerah Bratang Gede, Surabaya) yaitu Graha Masyithoh dan Klinik Kehamilan Sehat. Aku bahas satu-satu ya..
1. Graha Masyithoh
Alamatnya di Jalan Menur Pumpungan, tepat di sebelah Apartemen Gunawangsa Manyar. Di sana ada praktek dokter SpOG terkenal, dr. Harris, dan partner-nya dr. Yusuf. Berikut ini detail jam prakteknya:
Meskipun tersedia layanan Whatsapp, tapi mereka tidak melayani pendaftaran via Whatsapp 1 hari sebelumnya. Jadi pendaftaran dan pemeriksaan harus dilakukan di hari yang sama.
Nomor Whatsapp: 0817 559000
Biayanya sendiri aku belum sempat bertanya-tanya lebih jauh. Namun (lagi-lagi) berdasarkan hasil studi UGM di
sini, untuk pemeriksaan dan USG 4D biayanya IDR 160.000,- (per Oktober 2017)
2. Klinik Kehamilan Sehat
Klinik ini sekilas tidak begitu nampak dari jalan, ciri-ciri bangunannya adalah (saat ini) pagar cat hijau dengan papan nama dr. Amir Fahad, SpOG. Ancer-ancer lokasinya ada di seberang Bandeng Juwana, lebih tepatnya di Jalan Ngagel Jaya Utara no. 96, hanya berjarak sekitar 500 m dari lampu merah (karena jalannya searah jadi lampu merah yang aku maksud cuma ada satu itu aja ya..)
Kebetulan aku memilih klinik ini karena jaraknya lebih dekat dari tempat tinggal dan pendaftaran bisa dilakukan kapanpun selama masih berada di bulan yang sama melalui Whatsapp. Aku pun baru mendaftar di H-1 dan diberi arahan untuk datang sekitar jam 10.00 - 10.30 keesokan harinya. Untuk jadwalnya sendiri bisa ditengok di http://kehamilansehat.com/kehamilan-sehat-surabaya/.
Nomor Whatsapp: 0812-3885-3880
Secara keseluruhan, aku puas dengan pelayanan dan fasilitas kliniknya. Begitu datang, aku disambut petugas pendaftaran dengan ramah. Prosedur standar seperti timbang dan cek tekanan darah juga langsung dilakukan dengan cekatan. Selanjutnya aku disuruh menunggu dokter di ruang tunggu yang nyaman ber-AC. Di sana ada fasilitas seperti TV dan dispenser. TV nya sendiri ada dua; yang satu untuk menyetel acara stasiun TV biasa, yang satu lagi berisi edukasi tentang kehamilan dan reproduksi, membuat waktu menunggu kita jadi lebih berfaedah.
|
penampakan meja pendaftaran
|
|
di samping meja pendaftaran disedikan "sajen" buat yang kepingin ngemil
|
|
penampakan ruang tunggu yang nyaman + TV untuk menyetel acara TV swasta |
|
tampak depan ruang periksa + TV yang berfungsi untuk sarana edukasi |
|
jangan khawatir kehausan |
Oh iya, meskipun kita sudah mendaftar lewat Whatsapp, tapi kita tidak akan mendapatkan nomor antrian. Jadi aku sarankan sebaiknya datang lebih awal karena nomor antrian akan didasarkan pada urutan kedatangan.
|
aturan mainnya nih.. |
Tibalah saatnya giliranku masuk ke ruang periksa. Di dalam ruang periksa yang cukup luas, ada sofa untuk bumil dan pengantar, peralatan USG dan juga kamar kecil. Aku pribadi suka dengan konsep sofa ini karena membuat konsultasi antara bumil dan dokter jadi terasa lebih santai, seperti ngobrol-ngobrol biasa. Sayangnya selama di dalam ruang pemeriksaan kita sama sekali tidak boleh merekam atau memfoto. Setelah ngobrol singkat, aku dipersilakan berbaring di tempat tidur periksa. Seperti biasa, perut dioles-oles dengan cairan dingin transparan dan mulailah proses USG.
Dokter yang memeriksaku tampak masih muda. Dan dengan ceplas-ceplosnya dia mengatakan bahwa posisi bayi masih sungsang padahal di usia 7 bulan posisi kepala harusnya sudah di bawah (seketika raut wajah Rizal langsung muram). Selain itu ia juga mengatakan bahwa bayiku agak kelebihan berat badan (padahal perasaan cuma kelebihan 2 ons, hiks). Dokter melanjutkan dengan pemeriksaan detak jantung, diameter kepala, jenis kelamin dan kelengkapan organ. Ia juga menyarankan agar aku lebih banyak jalan, melakukan posisi sujud atau nungging-nungging supaya bayinya segera berputar sebelum terlambat. #DHUARRR
Karena posisi bayi yang belum turun, wajah tertutup tangan dan bagian depan badannya tertutup (kalau tidak salah) plasenta, akhirnya dokter memutuskan untuk belum mencetakkan hasil USG 4D-nya. Jadi aku dan Rizal di sana hanya bisa menyaksikan langsung tanpa boleh direkam sama sekali. Sabar sabar.. Semoga seminggu-dua minggu lagi posisi si Adek sudah turun dan lebih leluasa untuk di foto yaa, amiiiin..
Setelah selama ini berkonsultasi dengan dokter senior yang kalem dan saran-sarannya super menenagkan, rasanya sempat kaget juga dapat dokter muda yang super ceplas-ceplos. Kalau si bumil adalah tipe pemikir, bisa jadi pulang dari klinik malah stress gara-gara divonis "sungsang". Aku pribadi sih berpikiran positif dan mengambil saran baiknya, bahwa aku harus sering-sering jalan kaki dan melakukan posisi sujud atau nungging. Berbeda dengan Rizal yang seketika bete dengan si Dokter yang menurutnya tidak memberikan rasa tenang sama sekali dan malah khawatir aku jadi berpikir yang enggak-enggak. Hehehe
Selesai diperiksa, kita dipersilakan menyelesaikan administrasi di ruang pendaftaran awal sekaligus diberi map yang berisi hasil periksa dan hasil cetak USG 2D. (foto menyusul)
|
price list per Mei 2018 |
Baiklah, demikian postingan yang (menurutku) cukup berfaedah selama kehamilan ini. Mohon doanya yah, semoga si Adek (dan emaknya) sehat selalu, dan terutama buat si Adek semoga segera berputar ke arah keluarnya nanti.. :D