02 January 2013

Hari ke-2 : Ullen Sentalu



Seperti yang saya ceritakan kemarin, acara tahun baru bersama teman-teman SMA berakhir dengan jalan-jalan ke Ullen Sentalu. Kalau dijabarkan sesuai dengan tagline nya, tempat ini adalah Museum Seni dan Budaya Jawa. Lebih spesifik lagi, dari keterangan guide-nya, museum ini merupakan elemen penyeimbang atas kraton Yogyakarta dan Surakarta yang sarat akan maskulinitas. Dibangun di tengah rimbunnya pepohonan dan sejuknya daerah pegunungan Kaliurang, museum ini menyimpan dan memamerkan sisi kefeminiman kraton lewat cerita dan karya para puteri dan permaisuri raja. 

Sebut saja Tineke atau GRAj Koes Sapariyam, putri dari Sunan Pakubuwana XI Surakarta yang gemar menulis syair. Beliau dibuatkan satu ruangan yang khusus memamerkan surat-surat yang berisi syair beliau. Ada juga ruangan yang dipersembahkan khusus untuk GRAy Siti Nurul Kusumawardhani yang pintar, cerdas, dan sangat cantik, puteri Mangkunegara VII. Seorang puteri fasih menari adalah suatu kewajiban dan hal yang sudah biasa di kalangan keraton. Namun pada masa itu, Gusti Nurul memiliki hobi yang lain daripada yang lain yakni berkuda. 

Selain beberapa ruang spesial yang bercerita tentang para puteri dan permaisuri, Ullen Sentalu juga memiliki ruang gamelan, ruang batik khas Yogyakarta, ruang batik khas Surakarta, serta ruangan yang menggambarkan riasan pengantin tradisional jawa yang digambarkan melalui lukisan dan arca. Selain arca modern yang khusus dibuat untuk keperluan penggambaran secara riil, di sini banyak sekali arca dewa-dewi yang didatangkan langsung dari Museum Purbakala. Namun sayang sekali, hampir semua arca dewa-dewi tersebut hilang beberapa bagian tubuhnya akibat ulah pencuri dan kolektor.

Sebelum tour berakhir, kita akan diberi segelas kecil minuman awet muda yang diracik dari ramuan rahasia Ratu Mas, permaisuri Sunan Pakubuwana X yang sangat fashionable, cantik, dan tentunya awet muda.





Museum ini juga memiliki beberapa fasilitas pendukung seperti tempat pertunjukan outdoor, toko souvenir dengan desain bangunan kontemporer, serta rumah makan yang bernama Beukenhof.

Tangga menuju Beukenhof dan foto Beukenhof dari bawah


Selama tour kita dilarang keras mengabadikan gambar dalam bentuk video atau foto untuk mencegah duplikasi karya. Karya-karya yang ada di dalam Ullen Sentalu merupakan karya asli dan otentik dari keluarga keraton. Beberapa foto yang saya abadikan ini adalah foto pemandangan di luar bangunan inti.










Sekian tulisan kedua saya. Jangan lupa setelah main-main ke Ullen Sentalu pulangnya beli jadah, tempe, dan tahu bacem. Jangan makan sate kelinci ya, soalnya kelinci itu binatang innocent dan lucu. Dadah! :3


p.s.: beberapa nama permaisuri dan puteri raja yang saya lupa namanya, saya contek dari sini: [link] hehehe

1 comment:

  1. foto-fotonya cantik-cantik. satu lagi tempat yang harus saya kunjungi :)

    ReplyDelete